A. TUJUAN
a.
Mahasiswa bisa membuat program yang memerlukan perulangan.
b.
Mahasiswa bisa memilih / menentukan statement looping yang paling sesuai dengan permasalahan yang harus dipercahkan.
c.
Mahasiswa bisa menentukan statement
control yang tepat untuk program yang dibuat.
B. DASAR TEORI
1. Ekspresi
Ekspresi
merupakan suatu operator, dimana operator ini memberikan suatu sifat atau
keadaan apa, yang di berlakukan pada suatu variable, dengan kata lain ekspresi
memberikan atau menunjukan kondisi yang ada pada suatu variable,
Contoh :
1 + 2 merupakan contoh ekspresi yang dimana “
+ “
merupakan operator ekspresinya, jadi operator “ + ” menunjukan kondisi
apa yang di berlakukan pada variable 1 dan 2 yakni di jumlahkan, sedangkan
nilai 3 merupakan hasil ekspresi.
2.
Statement Control
Statement control merupakan sebuah statement yang terdiri dari
kondisi-kondisi yang dimana jika kondisi tersebut terpenuhi program akan
melakukan suatu instruksi tertentu. Jadi dapat di katakan statement control merupakan penunjuk
arah bagi urutan suatu program.
Dalam bahasa C++
ada beberapa jenis statement control sebagai berikut :
1. Konstruksi If
Pada
konstruksi if sebuah konstruktur program hanya memiliki sebuah kondisi, artinya
dimana suatu instruksi atau beberapa instruksi akan di jalankan apabila sebuah
kondisi tersebut di penuhi, namun apabila kondisi tersebut tidak
terpenuhi maka instruksi yang ada tidak akan di jalankan.
Berikut sintaks dari konstruksi if :
if (kondisi)
{
Instruksi/statement;
}
|
2. Konstruksi if
– else
Pada konstruksi if else sedikit berbeda
dengan konstruksi if karena pada konstruksi if else . jika sebuah
kondisi tidak terpenuhi maka program akan mencari kondisi lain yang ada atau
menjalankan instruksi yang berada di luar bagian dari kondisi yang tidak
terpenuhi.
Berikut sintaks dari konstruksi if-else :
if (kondisi)
{
Statement/instruksi;
}
else
{
Statement/instruksi;
}
|
3.
Konstruksi if – else bersarang
Pada konstruksi ini terdapat lebih dari satu buah kondisi
jadi pabila sebuah kondisi tidak terpenuhi maka akan berlanjut ke kondisi
berikutnya tergantung berapa banyak kondisi yang ada.
Berikut sintaks konstruksi if –else
bersarang :
if (kondisi)
{
Statement/instruksi;
}
else if (kondisi)
{
Statement/instruksi;
}
else
{
Statement/instruksi;
}
4.
Konstruksi switch – case
|
Konstruksi switch – case sedikit berbeda
dengan konstruksi if – else, di mana konstruksi switch
– case lebih menguntungkan digunakan
pada program yang memiliki banyak pilihan kondisi dalam satu step dan jumlah kondisi sudah pasti.jadi
berbeda dengan statement if
else
yang hanya memiliki 2 pilihan kondisi pada satu step.
Berikut sintaks konstruksi switch – case :
Switch (variabel)
{
Case konstanta1
{
Statement;
Break;
}
Case konstanta ke-n
{
Statement;
Break;
}
}
|
3.
Statement Looping
Statement
Looping
atau pengulangan dimana suatu instruksi dapat di laksanakan secara
terus menerus tergantung jumlah pengulangan atau batas pengulangan yang telah
ditentukan.
Struktur
pengulangan terdiri dari dua buah bagian yaitu :
·
Kondisi
pengulangan, yaitu ekspresi Boolean
yang harus di penuhi untuk melakukan pengulangan
·
Isi
atau badan pengulangan, yaitu satu atau lebih pernyataan yang akan di ulang
Berikut
macam konstruksi pengulangan :
1.Konstruksi
for
Konstruksi
for
adalah perintah pengulangan yang digunakan apabila program sudah mengetahui
berapa kali proses pengulangan yang akan
dilakukan, dan
perintah for
tidak membutuhkan suatu kondisi terpenuhi.
Berikut sintaks
programnya :
Deklarasi peubah ;
for (peubah=nilai awal ; peubah=nilai akhir ; kondisi)
{
Statement;
}
|
Contoh :
int i;
for ( i=0 ; i<5 ; i++ )
(
Cout<<”looping 5 kali \n”;
}
|
1.
Konstruksi
while
Konstruksi while merupakan perintah
pengulangan yang dipakai apabila program tidak mengetahui berapa kali jumlah
pengulangan
dilakukan, dan perintah while ini memungkinkan statement yang ada pada konstruksinya
tidak di lakukan sama sekali jika kondisi tidak dipenuhi.
Berikut sintaks programnnya :
do-while While (kondisi)
{
Statement;
}
|
3.Konstruksi do
– while
Konstruksi merupakan perintah pengulangan yang dipakai
apabila programmer mengetahui berapa kali jumlah pengulangan
dilakukan. perintah do-while sedikit
berbeda.dengan while karena pada perintah do-while, statement yang berada pada konstruksinya harus
dilaksanakan satu kali
walaupun kondisi yang ada tidak terpenuhi.
Berikut sintaks programnya :
Do
{
Statement;
}
While (kondisi);
|
contoh:
Buatlah
program faktorial dan buat perulangan pada program tersebut.
Dari
permasalahan di atas kami dapatkan program seperti berikut :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main (){
int n ,i,fakt;
char pengulangan;
do{
clrscr();
fakt=1;
cout<<"masukan nilai factorial : ";
cin>>n;
for(i=1;i<=n;i++){
cout<<i<<" x ";
fakt=fakt*i;}
cout<<"\n"<<"hasil
faktorial: "<<fakt<<endl;
cout<<"\n\nmau
ngulang?
(y or n)";cin>>pengulangan;
}while(pengulangan=='y'||pengulangan=='Y');
Getch();
}
|
Hasil runningnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar